Amalan surat al-Fatihah - Surah Al-Fatihah itu dalam
sehari-semalam dibaca seratus kali. Perinciannya sebagai berikut : Setelah shalat
Subuh membaca Al-Fatihah 30 kali, setelah shalat Zhuhur 25 kali, setelah shalat
Ashar 20 kali, setelah maghrib 15 kali, dan setelah shalat Isya 10 kali. Di
setiap waktu itu setelah selesai membaca Al- Fatihah membaca doa ini tiga kali.
Barang siapa mengamalkannya secara rutin insya Allah akan
mendapatkan manfaat-manfaat yang luar biasa dan tidak disangka-sangka. Inilah
doanya :
Bismillaahirrahmaanir-rahiim
(Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiin) munawwiri
abshaaril-‘aarifina binuuril-ma’rifati yaqiini, jaadzibi azimmati
asraaril-muhaqqiqiina bijadzabaatil-qurbi wat-tamkiin, faatihi aqfaali
qulubil-muwahhidiin bifaatihatit-tawhiidi wal-fathil-mubiin, alladzii ahsana
kulla syay-in khalaqahu wabada-a khalqal-insaani min thiinin tsumma ja’ala
naslahu min sulaalatin min maa’in mahiin.
(Arrahmaanir-rahiim)
al-‘aziizil-hakiimil-‘aliyyil-‘azhiimil-awwalil-qadiim, khaathaba
muusaal-kalima bikhithaabit-takriimi wa syarrafa nabiyyahul-kariima
binnashshisy-syariif, walaqad aataynaaka sab’an minal-matsaanii wal-quraanal
‘azhiim.
(Maaliki yawmid-diin) qaahiril-jabaabirati wal-mutamarridiina
wa mubiidith-thughaatil jaahidiina dza likumullaahu rabbukum fatabaarakallaahu
ahsanul-khaaliqiin, fayaaman laa syariika lahu walaa mu’in.
(iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin) mu’tarifiina bil-ajzi
‘anil-qiyaami wa hiya ramiim.
(ihdinash-shiraathal-mustaqiim) shiraatha ahlil-ikhlaashi
wat-tasliim
(Shiraathal-ladziina an’amta ‘alayhim) shiraathal-ladziina
tasallaw bil-hudaa wafarihuu bimaa ladayhim.
(Ghayril maghdhuubi ‘alayhim) habnallaahumma minka
mawajibash-shiddiiqiin. Wa asyhidnaa masyaahidasy-syuhadaa’i walaa taj’alnaa
dhalliina walaa mudhilliina walaa tahsyurnaa fii zumratizh-zhaalimiina
(Waladh-dhaalliin) (Aamiin)
Allaahumma bihaqqi haadzihil-faatihati, iftah lanaa fathan
qariiba, allaahumma bihaqqi haadzihisysyaafiyati isyfinaa min kulli aafatin wa
‘aahatin fiddunyaa wal aakhirah. Allaahumma bihaqqi haadzihil-kaafiyati,
ikfinaa maa ahammanaa min amrid-dunyaa wal aakhirati wa ajri ta’alluqaatii wa
ta’alluqaati ‘ibaadikal-mu’miniina ‘alaa ajalli ‘awaa’idika wasyfa’lanaa
binafsika ‘inda nafsika fid-dunyaa wal-akhirah, idz laa arhama binaa wabihim
minka yaa arhamar-raahimiin.
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa
shahbihi wa sallama tasliiman katsiiran ilaa yawmid-diin wal hamdu lillaahi
rabbil-‘aalamiin.
“ Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(Segala Puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam) Yang menyinari
pandangan orang-orang arif dengan cahaya ma’rifah dan keyakinan, Yang menarik
kendali rahasia-rahasia para muhaqqiq (orang yang tahu detail-detail sesuatu)
dengan tarikan-tarikan kedekatan dan kekokohan, pembuka kunci-kunci hati
orang-orang yang bertauhid dengan pembuka tauhid dan kemenangan yang nyata,
yang membaguskan segala sesuatu yang diciptakan-Nya, dan memulai penciptaan
manusia (yakni penciptaan Adam) dari tanah kemudian menjadikan keturunannya
dari suatu saripati air yang hina.
(Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) Yang Maha Mulia,
Maha Bijaksana, Maha Tinggi, Yang Maha Agung, Maha Awal, Maha Terdahulu. Dia
berbicara kepada Nabi Musa, Kalamullah, dengan pembicaraan yang memuliakan. Dan
Dia memuliakan Nabi-Nya yang mulia (Nabi Muhammad) dengan nash yang mulia, Wa
laqad aataynaaka sab’an minal matsaani wal-qur’anal-‘azhiim (Dan sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan
Al-Qur’an yang agung).
(Yang menguasai hari kemudian) Yang mengalahkan orang-orang
yang zhalim dan mereka yang sewenang-wenang, Yang membinasakan para thaghut
yang ingkar. Itulah Allah, Tuhan kalian. Maha Suci Allah, sebaik-baik yang
menciptakan. Wahai Dzat Yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak pula ada
penolong.
(Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan) Dengan mengakui kelemahan dalam melaksanakan hak-Mu di
setiap waktu dan saat. Wahai Dzat Yang Membangkitkan angin yang diam, wahai
Dzat Yang menghidupkan tulang-belulang yang dalam keadaan hancur.
(Tunjukilah kami jalan yang lurus) Jalan orang-orang yang
memiliki keikhlasan dan penyerahan diri.
(Yakni jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat kepada
mereka) Jalan orang-orang yang terhibur dengan petunjuk dan merasa gembira dengan
apa yang ada pada mereka.
(Bukan jalan orang-orang yang dimurkai) Berikanlah kepada
kami, Ya Allah, dorongan-dorongan kaum shiddiqin, dan perlihatkanlah kepada
kami pemandangan-pemandangan para syuhada, dan janganlah Engkau jadikan kami
tergolong orang-orang yang sesat dan jangan pula tergolong orang-orang yang
menyesatkan, dan janganlah Engkau kumpulkan kami dalam golongan orang-orang
yang zhalim.
(Dan bukan pula orang-orang yang sesat) (Aamiin).
Ya Allah, dengan kemuliaan Al-Fatihah (pembuka) ini,
bukakanlah bagi kami keterbukaan (kemenangan) yang dekat. Ya Allah, dengan
kemuliaan penyembuh ini, sembuhkanlah kami dari segala penyakit dan gangguan
kesehatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, dengan kemuliaan surah yang mencukupi
ini, cukupilah kami dalam segala yang penting bagi kami dari urusan dunia dan
akhirat. Dan jadikanlah kecintaan kami dan kecintaan hamba-hamba-Mu yang mukmin
adalah pada manfaat dari-Mu yang terbesar. Berilah kami pertolongan dengan
diri-Mu pada diri-Mu di dunia dan akhirat, karena tidak ada yang lebih
penyayang terhadap kami dan terhadap mereka daripada Engkau, wahai Yang Paling
Penyayang di antara yang penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya
sebanyak-banyaknya sampai hari akhir kelak, dan segala puji milik Allah, Tuhan
sekalian alam.” (bibirmerahx)
Izin copas di print, semoga menjadi amal ibadah bagi penulis blog ini.
ReplyDeletemohon ijin tuk mengamalkan
ReplyDelete