Kisah ini adalah sebuah contoh bahwa keajaiban dari Allah
bisa datang kapan saja. Termasuk dalam hal kesembuhan suatu penyakit. Pada
suatu hari, sufi besar Imam Junaid
Al-Baghdadi mengalami sakit buta pada kedua matanya. Setelah sekian lama
mencoba pengobatan, bertemulah ia pada seorang tabib yang beragama Nasrani.
“Sakit mata ini bisa sembuh, asal tidak sampai terkena air, jadi jangan dulu
membasuh matamu dengan air,” pesan tabib itu.
Mendapat penjelasan itu, Imam Junaid mengambil kesimpulan
bahwa sang tabib tengah berupaya mencegahnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
“Jika mataku tak terkena air, maka bagaimana aku bisa
berwudhu untuk menghadap Rabb-ku,” katanya dalam hati.
Akhirnya, Imam Junaid pulang ke rumah, dan dia langsung
menuju tempat air dan berwudhu dengan sempurna. Kemudian ia menjalankan shalat
sunnah dua rakaat lalu membaringkan tubuhnya di tempat tidur untuk
beristirahat.
CARA SEMBUH DARI BUTA.
Subhanallah…ketika terbangun, matanya telah sembuh seperti
sedia kala. Saat itu juga ada suara yang
membisikkan kepada Imam Junaid. “Imam Junaid sembuh karena memilih ridha Allah
dibandingkan dengan matanya sendiri,” ujar suara gaib itu.
Keesokan harinya, tabib Nasrani mendengar kabar kesembuhan
kebutaan mata Imam Junaid. Dia pun menanyakan kepada Imam Junaid perihal
kesembuhannya. Akan tetapi sang tabib terkejut setengah mati, karena obat sakit
mata Imam Junaid bukannya menghindari
air seperti yang dia sarankan, tapi justru berwudhu yang artinya membasuh wajah
beserta mata dengan air.
Karena takjub dengan hal itu, sang tabib pun menyatakan
keimanannya, berpindah dari agama Nasrani ke agama Islam. “Penyakit ini dari
Allah, bukan dari makhluk, maka obatnya pun dari-Nya,” kata Imam Junaid kepada
tabib Nasrani itu.
Imam Junaid Al Baghdadi termasuk orang pertama yang menyusun
dan membahas tentang ilmu tasawuf dengan ijtihadnya. Banyak kitab-
kitab yang menerangkan tentang ilmu tasawuf berdasarkan
kepada ijtihad Imam Junaid Al-Baghdadi.
Pada mulanya Imam Junaid merupakan seorang ahli perniagaan
yang sukses.Dia memiliki sebuah gedung perniagaan di kota Bgahdad yang ramai
pelanggannya. Sebagi seorang guru sufi, ia tidak disibukkan dengan mengurus
perniagaan itu, seperti peniaga lain yang yang kaya raya di Baghdad.Ia lebih
mengutamakan menghabiskan waktunya untuk mengisi pengajian bagi para muridnya.
Setiap malam Imam Junaid berada di masjid besar Baghdad untuk menyampaikan
tausiyah. Penduduk Baghdad banyak yang berdatangan ke masjid untuk mendengar
tausiyahnya sehingga masjid penuh sesak.
KUNCINYA RIDHA KEPADA ALLAH SWT.
Imam Junaid hidup dalam keadaan zuhud. Ia ridha dan
bersyukur kepada Allah SWT dengan segala nikmat yang dikaruniakan kepadanya.
Termasuk kala ia mendapatkan cobaan berupa kebutaan di kedua matanya dan
akhirnya disembuhkan oleh Allah SWT. (Bibirmerahx)
0 comments:
Post a Comment